Mengurangi Ketergantungan Pelet Gurami, Mahasiswa Unimed Kenalkan Mesin Pakan Ikan ke Peternak

Share this:
BMG
Ketua Kelompok Perikanan Tunas Baru Slamet M mempraktikkan pengolahan pakan ikan pakai mesin yang diperkenalkan tiga mahasiswa Unimed Daulat Purba, Ratih Dwi Fardilah dan Ibnu Akbar di di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kamis (5/7/2018).

BINJAI, BENTENGLANGKAT.com– Tiga orang mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) melakukan terobosan memproduksi pakan ikan buatan sendiri. Gagasan ketiga mahasiswa ini kemudian dipraktikkan bersama Kelompok Perikanan Tunas Baru, di Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai.

Dengan menggunakan mesin pakan ikan itu, petani ikan secara perlahan bisa mengurangi ketergantungan pada pelet ikan gurami yang harganya cukup tinggi di pasaran. Program ini mereka namai ‘Penerapan Mesin Pakan Ikan dari Limbah Desa Untuk Desa’.

“Sangkin mahalnya, tidak sedikit anggota kelompok perikanan kita menutup usaha kolam ikannya,” ucap Ketua Kelompok Perikanan Tunas Baru Slamet M, Kamis (5/7/20180.

Slamet M dan rekannya sesama kelompok perikanan Tunas Baru, bersyukur dan berterimakasih dengan adanya program bantuan Tim Program Kreativitas Mahasiswa Universitas Negeri Medan bidang Teknologi (PKM-T Unimed). Lewat  terobosan para mahasiswa ini, Slamet berharap bisa memacu kembali semangat anggota perikanan Tunas Baru untuk mengembangkan usaha perikanannya.

“Apalagi dengan keberadaan teknologi mesin pakan ikan gurami, sistem 2 input dan 1 output ini, mudah-mudahan hasil perikanan meningkat dari sebelumnya,” imbuhnya.

Pelatihan penggunaan mesin pakan ini merupakan gagasan tiga mahasiswa Unimed; Daulat Purba, Ratih Dwi Fardilah,  dan Ibnu Akbar. Program ini merupakan bantuan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang teknologi dalam upaya mewujudkan kemandirian peternak ikan di Tunggurono.

“Haraaapan kita peternak ikan dapat mengolah sendiri bahan pakan ikan dari limbah yang ada di kelurahannya,” ujar Daulat Purba.

Daulat menerangkan, program pelatihan ini dilakukan dengan dua kali pengajaran. Pertama, pengajaran pembuatan dan pengolahan pakan. Kedua, pelatihan penggunaan mesin pakan ikan kepada mitra dan anggota perikanan.

“Dengan pelatihan ini diharapkan mitra dan seluruh anggotanya mampu memahami penerapan teknologi mesin pakan ikan dengan sistem 2 input dan 1 output dengan tepat dan benar,” harapnya.

Ratih Dwi Fardilah menambahkan, sudah menyediakan buku panduan dan buku perawatan mesin pakan ikan. Hal ini bertujuan agar mesin dapat terjaga dengan baik serta dapat dioptimalkan oleh mitra.

 

Share this: