Benteng Langkat

Persaingan Ketat, Bupati Diminta Terapkan Digitalisasi Perizinan

Presiden RI Joko Widodo saat menyampaikan kata sambutan pada Rakernas APKASI Tahun 2018 di Tangerang Selatan, Banten.

BANTEN, BENTENGLANGKAT.com– Presiden RI Joko Widodo minta bupati di seluruh Indonesia mempermudah proses perizinan di daerahnya. Dengan begitu iklim, investasi bisa bergeliat dan maju, serta percepatan pembangunan dapat tercipta.

“Persaingan antarnegara semakin ketat. Sekarang ini era kompetisi, yang cepat mengalahkan yang lambat,” ujar Jokowi di sela-sela Rakernas XI Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) di ICE BSD, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (6/7/2018).

Menurut Jokowi, sekarang itu era percepatan. Dimana segala sesuatu serba dikerjakan digital. Jadi, tidak ada lagi kepengurusan administrasi memakan waktu berminggu-minggu, apalagi tahunan.

“Ini era digital, perubahannya 3.000 x lipat dari revolusi industri yang pertama. Akan ada perubahan-perubahan yang sangat cepat. Sudah tidak jamannya mengurus izin berminggu-minggu,” pungkasnya.

(Baca: Bukit Lawang Sekarang Tak Karuan, Warga Bebas Dirikan Hotel dan Restoran di DAS)

Jokowi meminta semua kabupaten di Indonesia bisa menyesuaikan diri dengan tantangan yang dihadapi agar bisa tetap berdaya saing dan tidak tertinggal jauh dari negara-negara maju dan berkembang.

“Dulu kita membayar dengan uang cash, setelah itu ganti lagi dengan kartu kredit. Sekarang sudah berubah lagi dengan e-Money, dan terus berubah. Kecepatan itu yang harus kita lakukan,” ujarnya.

Menindaklanjuti hal itu, Ketua Apkasi Mardani H Maming mengatakan, sebisa mungkin seluruh kabupaten di Indonesia akan mengikuti saran Jokowi untuk melakukan digitalisasi pelayanan di semua sektornya.

“Untuk itu, dirakernas ke-11 ini kami mengusung tema besar ‘Upaya Daerah Menuju Kedaulatan Pangan Nasional’. Tema itu sangat cocok dengan percepatan yang dikehendaki Jokowi,” ungkapnya.

Apkasi saat ini memiliki anggota sebanyak 416 kabupaten yang tersebar di 36 provinsi. Dalam Rakernas Apkasi 2018 ini, ada sekitar 156 kabupaten yang mengirim delegasinya.

“Selain itu, ada pula peserta dari berbagai perusahaan nasional dan multinasional, atase perdagangan luar negeri, serta sekitar 50 UMKM. Mereka memamerkan produk kreatif daerahnya,” katanya.