Benteng Langkat

Dahnil Anzar Simanjuntak, Lahir di Langkat, Pernah Jadi Tukang Parkir Hingga Jubir Prabowo-Sandiaga

Dahnil Anzar Simanjuntak

LANGKAT, BENTENGLANGKAT.com– Sosok Dahnil Anzar Simanjuntak kini menjadi publik figur ke seluruh penjuru Indonesia. Kader Pemuda Muhammadiyah ini menjadi terkenal setelah menjadi Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Panasnya perhelatan Pilpres 2019 yang mempertemukan paslon nomor urut 01 Jokowi-Maruf dan paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi, menuntut Dahnil harus banyak berbicara ke media. Namanya pun lekas tenar akibat sepak terjangnya sepanjang Pilpres 2019.

Bagaimana dengan profil, biodata dan rekam jejak Dahnil Anzar Simanjuntak? Pria berkacamata ini ternyata lahir di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada 10 April 1982. Namun, meski lahir di Langkat, namun Dahnil Anzar menghabiskan masa kecilnya di Kuala Simpang, Aceh Tamiang.

Di sana lah Dahnil Anzar Simanjuntak menjalani pendidikannya mulai dari TK sampai SMP. Dahnil sekolah di TK Aisyiyah, kemudian melanjutkan ke SDN Sriwijaya dan SMPN Kuala Simpang.

Namun ketika masuk catur wulan pertama SMP, Dahnil dan keluarganya pindah ke Sibolaga, dan menyelesaikan pendidikan SMP di sana. Lulus SMP, Dahnil kemudian ikut keluarganya pindah ke Tangerang, di sanalah dia mengenyam bangku SMA.

Lulus dari SMA, Dahnil sangat ingin melanjutkan kuliah. Sayangnya keinginannya terkendala kurangnya dana.

Baca4 Orang Populer Ini Tolak Gabung Jadi Timses, Nomor 2 Wanita Cantik dan Smart

BacaCoblos Ulang di TPS 15 Tebing Tinggi, 88 Persen Warga Pilih 02

Akhirnya bersama teman-temannya, Dahnil membuka kursus Bahasa Inggris bernama Garis English Center Club (GECC). Tidak hanya itu, demi mencukupi segala kebutuhannya, Dahnil juga sempat menjadi tukang parkir.

Pada tahun 2000, seluruh keluarganya pindah lagi ke Medan, namun Dahnil Anzar Simanjuntak memutuskan untuk tetap merantau.

Akhirnya sang ayah membantu biaya untuk ia berkuliah. Dahnil Anzar Simanjuntak akhirnya melanjutkan ke STIE Ahmad Dahlan, Jakarta dan mengambil Akuntansi Publik.

Lulus dari STIE Ahmad Dahlan Jakarta, Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian mendapat kesempatan untuk melanjutkan ke S2. Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian melanjukan ke Universitas Indonesia (UI) dan mengambil Kebijakan Publik.

Lulus dari UI, Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian mengambil program doktoral di Universitas Diponegoro, Semarang mengambil fokus Ilmu Ekonomi.

Dahnil Anzar Simanjuntak berhasil menggondol gelar doktornya pada 2018 setelah menyelesaikan disertasinya yang berjudul ‘Penggunaan Sistem Pengendalian Manajemen Berbasis Etika Muhammadiyah dalam Meningkatkan Kinerja UMKM’.

Berhasil meraih magister dari Universitas Indonesia, Dahnil kemudian bekerja sebagai dosen di Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.

BacaPasangan Eramas Unggul di Quick Count, Pengamat: Politik Identitas Berhasil

BacaBerdakwah Sembari Menikmati Kopi Cimbang Sinabung Bersama Letkol AU Rusly Purba

Selama menjadi dosen, Dahnil Anzar Simanjuntak juga harus membagi waktu karena ia juga tengah mengambil program doktoralnya di Universitas Diponegoro, Semarang.

Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian merambah ke dunia bisnis. Dahnil juga dipercaya sebagai Komisaris sebuah perusahaan perkebunan bernama Utama Palm Mandiri Sentosa.

Selain itu, Dahnil Anzar Simanjuntak juga memiliki bisnis di bidang kuliner dan property. Pada tahun 2009, Dahnil Anzar Simanjuntak didapuk sebagai Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah sampai tahun 2014.

Pada periode selanjutnya, Dahnil Anzar Simanjuntak terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggantikan Saleh Partaonan Daulay.

Dahnil Anzar Simanjuntak menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah sejak 24 Desember 2014 sampai 29 November 2018.

Nama Dahnil Anzar Simanjuntak mulai dikenal masyarakat luas ketika mencuat aksi 212 pada 2016 yang menuntut Presiden Joko Widodo memroses hukum Basuki Tjahja Purnama atau Ahok yang dulu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

BacaBegini Pemimpin yang Diinginkan Muhammadiyah Kampung Dadap

BacaBus Rombongan Muhammadiyah Pangkalan Brandan Seruduk Pos Polisi Berastagi

Wajah Dahnil Anzar Simanjuntak kemudian sering menghiasi layar kaca dalam berbagai acara televisi.

Namanya semakin populer ketika ia didapuk menjadi Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto – Sandiaga Uno pada 2018. Akibat menjadi juru bicara tim BPN, Dahnil Anzar Simanjuntak yang saat itu berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa akhirnya mengundurkan diri sebagai ASN.

Menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah ia disebut-sebut terlibat dalam dugaan kasus korupsi dana kemah tersebut.

Dahnil Anzar Simanjuntak sendiri dalam pemeriksaannya mengaku telah mengembalikan uang senilai Rp2 miliar ke Kementerian Pemuda dan Olahraga. Ia juga mengklaim bahwa kasus tersebut merupakan sebuah rekayasa karena dirinya telah kritis terhadap pemerintah.

Di lain pihak, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membantah kalau kasus dugaan korupsi tersebut bukanlah rekayasa. Argo mengungkapkan kalau kasus tersebut merupakan hasil gelar perkara setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan barang bukti.