Ibu ini Pilih DJOSS karena Tak Ingin Nyesal Seperti Orang DKI Jakarta

Share this:
Aris
Joice, salah satu relawan DJOSS yang tak ingin Sumut seperti DKI saat ini, saat diwawancarai di Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang, pada acara tatap muka dengan Djarot.

BENTENGLANGKAT.com – Puluhan relawan DJOSS (Djarot-Sihar) menggelar deklarasi di komplek pertokoan Jalan Besar Deli Tua KM 10,5, Kecamatan Delitua, Kabupaten Deli Serdang, Kamis (5/4/2018) pagi.

Joice br Tarigan, satu dari sekian banyak relawan DJOSS mengungkapkan alasan kenapa mereka mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut 2 tersebut. Alumni Universitas Kristen Indonesia (UKI) ini mengatakan tidak ingin menyesal seperti teman-temannya di DKI Jakarta.

Menurut penuturan teman-temannya sesama alumni UKI, kondisi DKI Jakarta berbanding terbalik ketika masih dipimpin Djarot Syaiful Hidayat.

“Orang Jakarta nyesal semua. Waktu Ahok-Djarot yang mimpin, Jakarta itu tertib,” ungkap Joice br Tarigan kepada BENTENGTIMES.com.

Oleh sebab itu, Joice bersama-sama rekannya telah berikrar tak ingin merasakan penyesalan yang sama seperti dirasakan teman-teman dan saudaranya di Jakarta. Mereka berkomitmen akan berjuang keras untuk memenangkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Kabupaten Deli Serdang.

“Kami dukung DJOSS agar tidak merasakan penyesalan seperti teman-temannya di Jakarta, ingin agar Sumut bersih, hebat, semua urusan mudah dan transparan,” tutur Joice yang bergabung dalam Laskar DJOSS.

Amatan BENTENGTIMES.com, Djarot Saiful Hidayat disambut dengan tarian multi etnis. Ada dari Simalungun, Karo, Jawa, Minang, Melayu.

Djarot mengungkapkan bahwa kehadiran pasangan DJOSS di Sumut untuk membumikan keberagaman dan merawat Bhinneka Tunggal Ikan.

Kemudian, Djarot juga mengajak dialog para penari multi etnis. “Ayo siapa yang tahu masakan khas Sumatera Utara?” tanya Djarot.

“Ikan mas arsik, Pak,” jawab seorang peserta tarian multietnis.

“Pertanyaan berikutnya, makanan apa yang khas dari Jawa?” tanya Djarot lagi. “Getuk, Pak,” timpal peserta lainnya.
Selesai dialog singkat itu, para penari multietnis itu mengatakan, untuk memberikan penampilan maksimal mereka bangun pagi sejak pukul 05.00 WIB.

“Wah, luar biasa perjuangannya. Baiklah, kalau begitu saya beri adik-adik semua cinderamata baju masing-masing dapat dua,” tandas Djarot disambut tepuk tangan seluruh relawan DJOSS.

Sebelum mendatangani acara deklarasi Relawan DJOSS, Djarot menyapa pedagang dan pengunjung Pasar Titi Kuning Jalan Zein Hamid Medan.Di sana, Djarot menyempatkan waktu bersalaman dan berswafoto dengan masyarakat.

Share this: