Menkes Kaget, di Langkat Kasus Stunting Angkanya Sangat Tinggi

Share this:
BMG
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila Moeloek menghadiri acara Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Suamatera Utara, hari ini (11/7).

Nila meminta agar para ahli kesehatan tidak menyebut istilah TBC dengan TB. Hal ini tidak dipahami masyarakat. “Sudahlah TBC aja. Tidak usah TB. Ini asing bagi masyarakat,” tegasnya.

Ia juga berharap, agar kasus-kasus seperti ini bukan hanya difokuskan ke puskesmas semata, tetapi juga temuan-temuan berasal dari rumah sakit dan mandiri.

Dia menyarankan, agar para ibu dapat memperhatikan anak-anaknya. Berawal dari dalam kandungan hingga lahir, agar tercukupi asupan gizinya. Pihaknya meminta agar para ibu dapat secara rutin membawa bayinya untuk diimunisasi.

(Baca: Usai Bertemu Djarot saat Sosialisasi, Kesya Penderita Gizi Buruk Langsung Ditangani)

Program ini, sambung Nila, akan dilaksanakan pada Agustus hingga September 2018. Imunisasi yang diberikan adalah jenis measles rubella (MR). Measles adalah campak. Sedangkan rubella adalah penyakit ke arah pengkapuran pada otak, jantung, mata dan telinga pada anak. Ini menyebabkan cacat yang parah.
“Target di luar pulau Jawa, harus diselesaikan tahun ini. Sementara di pulau Jawa sudah mencapai target hampir 100%. Memang minimal target kita sebesar 95%. Maksudnya, 90% terimunisasi maka dapat mencapai kesehatan yang baik. Jika masih 70%, maka orang sehat dapat tertular penyakit-penyakit yang berbahaya,” tandasnya.

Share this: