Geger Temuan Mayat Laki-laki di Kutalimbaru, Kepala dan Tubuh Terpisah 15 Meter
- Senin, 6 Agu 2018 - 13:26 WIB
- dibaca 884 kali
DELISERDANG, BENTENGLANGKAT.com– Penemuan sesosok mayat tak dikenal berjenis kelamin laki-laki di perladangan sawit milik M Syarif Keliat membuat geger warga Dusun III Namo Rube Jahe, Desa Namo Rube Julu, Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Minggu (5/8/2018) sore. Apalagi kondisi mayat mengenaskan. Posisi tubuh dan kepala korban, terpisah 15 meter.
Belum diketahui siapa identitas korban. Namun ciri-cirinya, usia ditaksir 40 tahun, memakai kemeja merk Cardinal warna putih, celana jeans abu merk Levis. Kemudian di pinggang korban melingkar sabuk PDH lambang TNI AD. Kasus ini masih dalam proses lidik pihak kepolisian.
Keterangan dihimpun, jenazah korban pertama kali ditemukan anak pemilik kebun Dedi Arianto Keliat (32) bersama dua pekerjanya Pairun (56) dan Sumardi (46), keduanya warga Dusun Ban Reja, Desa Emplasmen Kwala Mencirim, Kabupaten Langkat. Penemuan sesosok mayat itu kemudian diteruskan ke Kepala Desa Namo Rube Julu Sedta Ginting.
(Baca: Palak Sopir Ayam Asal Langkat Pakai Kelewang, Preman Kutalimbaru Didor Polisi)
Oleh Sedta Ginting langsung menghubungi Kapolsek Kutimbaru dan melaporkan adanya penemuan sesosok mayat laki-laki di perladangan sawit di Desa Namo Rube Julu. Tak lama berselang, Kapolsek Kutimbaru bersama Kanit Reskrim, Pawas, piket fungsi dibantu Anggota Babinsa Kutalimbaru Serda Elfri Suyatno Sihombing turun ke lokasi penemuan mayat.
(Baca: Dua Waria Terlibat Perampokan Modus Kencan Lewat We Chat, Seorang Pelaku Warga Brandan)
Tiba di TKP (tempat kejadian perkara), petugas mendapati mayat dalam posisi telungkup dan kepala terpisah dari badan sekitar sejauh 15 meter. Kuat dugaan korban digorok kepalanya.
(Baca: Preman Penembak Kepala Warga Terancam 10 Tahun Bui, Seorang Lagi Diburon)
Selanjutnya, Tim Inafis Sat Reskrim Polrestabes Medan turun ke lokasi dan melakukan olah TKP. Saat ini, mayat sudah dievakuasi dan dalam perjalanan menuju RS Bhayangkara Polda Sumut untuk dilakukan outopsi.
(Baca: Ditagih Kekurangan Ongkos, Preman Aniaya Sopir dan Kernet Bus Damri)
Hingga saat ini belum ada warga Desa Namo Rube Julu yang mengenali korban dan yang merasa kehilangan anggota keluarganya. Sementara menurut saksi Dedi Arianto Keliat, mereka terakhir memanen sawit sekitar dua minggu lalu, tanggal 22 Juli 2018. Sehingga kuat dugaan kejadian setelah tanggal 22 Juli 2018.