Tiga Wisatawan Tewas Tertimpa Bebatuan di Air Terjun Pantai Salak
- Senin, 24 Jun 2019 - 00:39 WIB
- dibaca 465 kali
BATANGSERANGAN, BENTENGLANGKAT.com– Tiga wisatawan lokal tewas saat sedang menikmati pemandian di kawasan wisata air terjun Pulau VII, Pantai Salak, Dusun Kwala Gemuk, Desa Namosialang, Kecamatan Batang Serangan, Langkat, Minggu (23/6/2019), siang.
Ketiga korban masing-masing Irham Efendi Lubis (38), Raidah (37) dan Rahel Qori, bocah perempuan berusia 9 tahun. Ketiga warga Medan Labuhan, Kota Medan, ini meninggal di lokasi kejadian, sekitar 120 km dari Kota Medan.
Keterangan diperoleh, longsor itu terjadi sekitar pukul 13.20 WIB. Saat kejadian, para korban dan keluarganya sedang mandi di bawah air terjun Pulau VII, Pantai Salak.
Tiba-tiba dari atas terjadi longsoran. Tanah beserta bebatuan menimpa para korban. Upaya penyelamatan segera dilakukan terhadap para korban oleh warga maupun pengunjung lainnya. Namun, nyawa mereka tidak tertolong.
Baca: Suara Ledakan Menggelegar Sebelum Api Melalap Pabrik Mancis di Binjai
Baca: Obyek Wisata Pemandian Alam Pangkal Namu Sira-Sira
Jenazah korban kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tanjung Selamat, untuk visum. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah duka di Medan. Bencana itu juga menyebabkan tiga pengunjung lainnya terluka. Kedua korban dirawat di rumah sakit.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Langkat Irwan Syahri, menyatakan kedua korban kondisinya kritis. Masing-masing atas nama Yuni Ulpa, seorang ibu rumah tangga berusia 48 tahun, dan remaja atas nama Bintang yang berusia 15 tahun.
“Mereka sudah dibawa ke Rumah Sakit PTPN 2 Tanjung Selamat,” ujar Irwan Syahri kepada wartawan di Langkat, Minggu (23/6/2019) sore.
Baca: Jelajah Puncak Akui Langkat dan Dinginnya Air Lau Kulap Jadi Daya Tarik Penggila Trail
Baca: Seruan Cerdas Pemuda Tani: Ayo Tanam Pohon di Bantaran Sungai Wampu!
Rumah sakit itu berada di Tebing Tanjung Selamat, Kecamatan Padang Tualang, sekitar 5 kilometer dari lokasi kejadian. Keduanya dievakuasi menggunakan mobil Polsek Padang Tualang.